Peluncuran Organisasi Lingkungan Satya Bumi 10 Agustus 2022

Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pada tanggal 28 Juli baru lalu, PBB telah mengeluarkan resolusi sangat penting yakni akses atas lingkungan yang bersih, sehat dan berkelanjutan merupakan Hak Asasi Manusia universal. Ini menunjukkan makin urgennya untuk melakukan upaya kolektif para pemangku kepentingan khususnya negara, organisasi internasional dan bisnis untuk mengambil peran dalam mengatasi krisis iklim, polusi dan punahnya keanekaragaman hayati yang masif di planet kita yang merupakan rumah kita bersama.

Bahwa krisis iklim tidak hanya masalah lingkungan, namun juga sangat berkelindan proses dan dampaknya dengan permasalahan pembangunan, permasalahan sosial ekonomi dan permasalahan hak asasi manusia.

Mewakili semangat dan cita cita luhur para pendiri, Yayasan Satya Bumi Lestari atau disingkat Satya Bumi merupakan organisasi kampanye lingkungan Indonesia dengan tujuan untuk menyelamatkan lingkungan dan iklim, serta mengarusutamakannya melalui isu-isu strategis guna mendorong transformasi pemerintah, korporasi dan masyarakat yang melindungi lingkungan dan Hak Asasi Manusia

Berdasarkan tujuan tersebut, maka Satya Bumi memiliki visi untuk Menyelamatkan dan melestarikan  hutan, serta ekosistem alami krusial lainnya di bumi Indonesia, termasuk keanekaragaman hayati dan manusia yang bergantung daripadanya serta mendorong penghormatan dan perlindungan hak asasi manusia dan nilai-nilai perdamaian untuk kehidupan saat ini dan generasi mendatang.

Irisan antara negara, korporasi, dan masyarakat sipil dalam konteks isu hak asasi manusia dan lingkungan termanifestasi dalam konsep tata kelola lingkungan hidup polisentrik. Bentuk tata kelola ini diharapkan mampu menciptakan peluang-peluang baru bagi banyak aktor di berbagai tingkatan untuk mengambil tanggung jawab dalam memprakarsai dan menerapkan solusi keberlanjutan.

 Untuk mewujudkan visi tersebut, Satya bumi memiliki misi untuk:

  •  Memperkuat peran Negara untuk melakukan perbaikan tata kelola sumber daya alam yang baik, dan transparan melalui pengembangan produk hukum dan peraturan yang kuat untuk melindungi lingkungan, penegakan hukum, dan pemenuhan dan perlindungan hak-hak warga negara dalam konteks lingkungan.
  •  Mendorong korporsi untuk merealisasikan tanggung jawab utk memenuhi dan memulihkan  lingkungan hidup dan HAM atas eksploitasi sumber daya alam karena kegiatan mereka
  •  Mendorong dan memperluas partisipasi dan aksi masyarakat  sebagai pemegang hak melalui peningkatan pengetahuan dan kesadaran, pengembangan kapasitas masyarakat akan hak-haknya serta perlindungan hutan dan lingkungan, yang akan dilaksanakan baik melalui sektor formal maupun informal, serta penguatan individu dan kelompok, termasuk masyarakat adat

Hadirin sekalian..

Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi Satya Bumi sebagai lembaga baru di Indonesia. Di minggu2 yg krusial hari masyarakat adat sedunia, hari hutan Indonesia, utamanya menjelang peringatan hari lahirnya NKRI 17 Agustus 1945.

Dengan mengucap BismillahirahmanirrahIm, Pada hari ini 10 Agustus 2022, Satya Bumi diluncurkan dan menjadi harapan baru untuk masyarakat Indonesia dalam mewujudkan lingkungan Indonesia yang sehat dan kemanusiaan yang adil dan beradab. 

Artikel Lainnya

Share

Annisa Rahmawati

Pembina

Annisa Rahmawati adalah seorang perempuan aktivis lingkungan. Mengawali karirnya pada tahun 2008 sebagai Local Governance Advisor pada program kemanusiaan di Aceh – di EU-GTZ International Service yang berfokus pada perawatan perdamaian dan peningkatan kapasitas pemerintah daerah. Pengalaman dalam bisnis yang lestari dan berkelanjutan didapat dari Fairtrade International sebagai assistant dan di Greenpeace Southeast Asia sebagai Senior Forest Campaigner yang berfokus pada kampanye market untuk komoditas industrial khususnya sawit yang bebas deforestasi sejak tahun 2013-2020. Selain itu Annisa juga pernah bekerja sebagai asisten proyek di UN-ESCAP Bangkok untuk perencanaan pembangunan kota yang lestari pada tahun 2012. Annisa memiliki latar belakang pendidikan di bidang Biologi dari Universitas Brawijaya Malang dan mendapatkan master dari International Management of Resources and Environment (IMRE) di TU Bergakademie Freiberg Germany dengan dukungan Yayasan Heinrich Boell Stiftung. Annisa sangat antusias dan passionate untuk menyebarkan pesan dan kesadaran kepada dunia tentang permasalahan lingkungan dan bagaimana mencari solusi untuk menjadikan bisnis lebih bisa melakukan tanggung jawabnya, serta bagaimana kita bisa bertindak untuk menghadapi krisis iklim yang saat ini sedang kita hadapi.