Riezcy Cecilia Dewi, seorang lulusan magister Biomanajemen Institut Teknologi Bandung, yang memiliki ketertarikan terhadap isu-isu lingkungan. Riezcy menulis tesis mengenai simulasi skenario pemanfaatan air untuk menghasilkan neraca air yang berkelanjutan. Riezcy menganalisis bahwa tingginya pertumbuhan populasi penduduk dan aktivitas perekonomian di sekitar DAS dapat memicu peningkatan eksploitasi sumberdaya air dan menurunkan fungsi DAS. Hal ini menyadarkan Riezcy tentang pentingnya pengelolaan yang terintegrasi dan berkelanjutan agar generasi mendatang tidak mengalami ancaman krisis kelangkaan air.

Riezcy mengawali karir sebagai Biodiversity Enumerator di sebuah NGO yang menyediakan jasa solusi strategis dalam mendorong praktik-praktik pembangunan berkelanjutan. Ia ikut serta dalam penyusunan Biodiversity Action Plan (BAP) untuk sebuah perusahaan panas bumi di Graho Nyabu, Jambi. Riezcy belajar mengenai prosedur sebuah perusahaan yang menjalankan usahanya dengan praktik berkelanjutan. Namun, ada beberapa proyek panas bumi yang justru memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat. 

Saat ini Riezcy menghabiskan waktunya untuk belajar mengenai isu-isu lingkungan dan mendedikasikan diri sebagai aktivis lingkungan di Satya Bumi. Riezcy yakin melalui Satya Bumi, ia dapat menuangkan gagasan, berkontribusi dalam memperjuangkan hak-hak manusia atas lingkungan, serta memberi manfaat bagi kelestarian alam dan keberlanjutan lingkungan.



Annisa Rahmawati

Pembina

Annisa Rahmawati adalah seorang perempuan aktivis lingkungan. Mengawali karirnya pada tahun 2008 sebagai Local Governance Advisor pada program kemanusiaan di Aceh – di EU-GTZ International Service yang berfokus pada perawatan perdamaian dan peningkatan kapasitas pemerintah daerah. Pengalaman dalam bisnis yang lestari dan berkelanjutan didapat dari Fairtrade International sebagai assistant dan di Greenpeace Southeast Asia sebagai Senior Forest Campaigner yang berfokus pada kampanye market untuk komoditas industrial khususnya sawit yang bebas deforestasi sejak tahun 2013-2020. Selain itu Annisa juga pernah bekerja sebagai asisten proyek di UN-ESCAP Bangkok untuk perencanaan pembangunan kota yang lestari pada tahun 2012. Annisa memiliki latar belakang pendidikan di bidang Biologi dari Universitas Brawijaya Malang dan mendapatkan master dari International Management of Resources and Environment (IMRE) di TU Bergakademie Freiberg Germany dengan dukungan Yayasan Heinrich Boell Stiftung. Annisa sangat antusias dan passionate untuk menyebarkan pesan dan kesadaran kepada dunia tentang permasalahan lingkungan dan bagaimana mencari solusi untuk menjadikan bisnis lebih bisa melakukan tanggung jawabnya, serta bagaimana kita bisa bertindak untuk menghadapi krisis iklim yang saat ini sedang kita hadapi.