Dhany Alfalah telah menunjukkan komitmen dengan aktif berpartisipasi dalam berbagai organisasi dan perlombaan, yang menunjukkan dedikasinya terhadap isu lingkungan. Dengan latar belakang di jurusan Teknologi Hasil Hutan, ia mengeksplorasi potensi limbah sawit sebagai pendeteksi bahan pengawet dan berbahaya dalam makanan untuk tugas akhirnya, memperlihatkan kepeduliannya terhadap isu kesehatan dan lingkungan yang ditimbulkan oleh industri sawit.

Dhany memulai karirnya sebagai peneliti di sebuah perusahaan startup yang bertujuan untuk mengembangkan produk kertas ramah lingkungan dari bahan baku jerami padi. Meski tujuan ini mulia, dengan mengurangi pembakaran limbah jerami yang berkontribusi pada pengurangan polusi udara, Dhany juga menyadari tantangan lingkungan yang ditimbulkan oleh industri kertas, seperti pencemaran akibat bahan kimia. Pengalaman ini semakin mempertajam kesadaran Dhany tentang kompleksitas isu lingkungan dan kebutuhan untuk menemukan solusi yang tidak hanya inovatif tetapi juga bertanggung jawab secara ekologis.

Dengan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh, Dhany Alfalah kini mendedikasikan dirinya sebagai penggerak lingkungan, berusaha menciptakan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan pelestarian alam. Dia percaya bahwa langkah-langkah kecil, seperti peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pilihan konsumsi yang berkelanjutan, dapat berkontribusi pada perubahan besar dalam upaya pelestarian lingkungan.



Annisa Rahmawati

Pembina

Annisa Rahmawati adalah seorang perempuan aktivis lingkungan. Mengawali karirnya pada tahun 2008 sebagai Local Governance Advisor pada program kemanusiaan di Aceh – di EU-GTZ International Service yang berfokus pada perawatan perdamaian dan peningkatan kapasitas pemerintah daerah. Pengalaman dalam bisnis yang lestari dan berkelanjutan didapat dari Fairtrade International sebagai assistant dan di Greenpeace Southeast Asia sebagai Senior Forest Campaigner yang berfokus pada kampanye market untuk komoditas industrial khususnya sawit yang bebas deforestasi sejak tahun 2013-2020. Selain itu Annisa juga pernah bekerja sebagai asisten proyek di UN-ESCAP Bangkok untuk perencanaan pembangunan kota yang lestari pada tahun 2012. Annisa memiliki latar belakang pendidikan di bidang Biologi dari Universitas Brawijaya Malang dan mendapatkan master dari International Management of Resources and Environment (IMRE) di TU Bergakademie Freiberg Germany dengan dukungan Yayasan Heinrich Boell Stiftung. Annisa sangat antusias dan passionate untuk menyebarkan pesan dan kesadaran kepada dunia tentang permasalahan lingkungan dan bagaimana mencari solusi untuk menjadikan bisnis lebih bisa melakukan tanggung jawabnya, serta bagaimana kita bisa bertindak untuk menghadapi krisis iklim yang saat ini sedang kita hadapi.