Politically Exposed Person dalam Jejaring Biodiesel Indonesia

Biodiesel menjadi primadona produk turunan minyak sawit mentah sejak kebijakan bahan bakar nabati (biofuel) diberlakukan sebagai bagian dari Energi Baru Terbarukan dan solusi mengurangi emisi karbon penyebab perubahan iklim. Saat ini pemerintah telah melaksanakan regulasi Biodiesel B35 dan masih berpotensi meningkat ke depannya.

Sayangnya, meski perkembangan industri biodiesel tercatat pesat, tampaknya keuntungannya lebih merata di kalangan korporasi dan grup-grup besar. Sejak 2015, ESDM mempercayakan pemenuhan biodisel dengan menunjuk perusahaan produsen dan disokong oleh dana perkebunan sawit, dengan sebesar 79% dana yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) diberikan kepada perusahaan produsen biodiesel.

Politically Exposed Person (PEP) sendiri diartikan sebagai orang yang mendapatkan kepercayaan untuk memiliki kewenangan publik. PEP juga merupakan orang dengan jabatan penting atau kepemilikan perusahaan. Oleh karenanya, hal ini sangat penting untuk ditelusuri dan diperhatikan. Mengapa?

Karena keberadaan PEP dalam struktur perusahaan membuat perusahaan tersebut memiliki potensi dalam penyalahgunaan kekuasaan, praktek korupsi dan suap serta pencucian uang. Hal inilah yang kemudian mendasari kajian ini dilakukan, yaitu untuk menelusuri lebih jauh apakah industri biodiesel berkaitan dengan orang-orang dengan jabatan tertentu.

 

Artikel Lainnya

Share

Annisa Rahmawati

Advisor

Annisa Rahmawati is a woman environmental activist. She started her career in 2008 as a Local Governance Advisor on a humanitarian program in Aceh - at EU-GTZ International Service which focused on peacekeeping and local government capacity building. Her experience in sustainable business comes from Fairtrade International as an assistant and at Greenpeace Southeast Asia as a Senior Forest Campaigner focusing on market campaigns for industrial commodities, especially deforestation-free palm oil from 2013-2020. In addition, Annisa also worked as a project assistant at UN-ESCAP Bangkok for sustainable urban development planning in 2012. Annisa has an educational background in Biology from Brawijaya University Malang and obtained a master's degree in International Management of Resources and Environment (IMRE) at TU Bergakademie Freiberg Germany with the support of the Heinrich Boell Stiftung Foundation. Annisa is enthusiastic and passionate about spreading messages and awareness to the world about environmental issues and how to find solutions to make businesses more responsible, as well as how we can act to deal with the climate crisis that we are currently facing.