Anotasi Putusan Pengadilan Kasus Tipikor Pemberian Izin Ekspor CPO

Masih ingat dengan kasus kelangkaan minyak goreng pada akhir 2021 hingga awal 2022 lalu? Kelangkaan produk dan kenaikan harga minyak goreng kala itu menjadi berita yang menghebohkan seluruh penjuru tanah air. Antrian minyak goreng dimana-mana, tempat berbelanja kehabisan stok, hingga warga yang ricuh berdesakan berebut minyak goreng.

Setelah melalui penyelidikan dan penyidikan, lagi-lagi tata kelola niaga sawit kembali jadi biangnya. Korporasi sawit besar berbondong-bondong memasarkan produk CPO mereka untuk diekspor karena dianggap lebih menguntungkan. Beberapa pihak pun dijadikan tersangka korupsi atas pemberian izin ekspor tersebut.

Kasus korupsi izin ekspor minyak sawit mentah merupakan sebuah terobosan yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung dalam penegakan hukum kasus korupsi, terutama berkaitan dengan korupsi sumber daya alam dengan pelibatan aktor korporasi. Pada kasus ini, salah satu bentuk terobosan dalam dakwaan jaksa adalah penerapan unsur kerugian perekonomian negara yang jauh lebih luas dibanding kerugian keuangan negara.

Meski demikian, masih terdapat sejumlah catatan kritis terhadap putusan maupun dakwaan kasus ini. Mulai dari sisi penerapan pertanggungjawaban pidana korporasi yang belum menyasar grup, sempitnya skala kasus yang diusut, tidak optimalnya perampasan uang pengganti, hingga belum tergalinya motif dari sisi pemerintah, serta belum terseretnya aktor-aktor lain yang semestinya turut bertanggung jawab dalam perkara ini.

 

Penyusun:

  • I Gusti Agung Made Wardana
  • Grahat Nagara
  • Lakso Anindito

Penyelaras:

  • Andi Muttaqien
  • Syahrul Fitra
  • Sayyidatiihayaa Afra

Publikasi:

Oktober 2023

Penerbit:

Koalisi Masyarakat Sipil

Artikel Lainnya

Share

Annisa Rahmawati

Advisor

Annisa Rahmawati is a woman environmental activist. She started her career in 2008 as a Local Governance Advisor on a humanitarian program in Aceh - at EU-GTZ International Service which focused on peacekeeping and local government capacity building. Her experience in sustainable business comes from Fairtrade International as an assistant and at Greenpeace Southeast Asia as a Senior Forest Campaigner focusing on market campaigns for industrial commodities, especially deforestation-free palm oil from 2013-2020. In addition, Annisa also worked as a project assistant at UN-ESCAP Bangkok for sustainable urban development planning in 2012. Annisa has an educational background in Biology from Brawijaya University Malang and obtained a master's degree in International Management of Resources and Environment (IMRE) at TU Bergakademie Freiberg Germany with the support of the Heinrich Boell Stiftung Foundation. Annisa is enthusiastic and passionate about spreading messages and awareness to the world about environmental issues and how to find solutions to make businesses more responsible, as well as how we can act to deal with the climate crisis that we are currently facing.