Hayaa merupakan seorang perempuan yang percaya bahwa iklim pembentukan kebijakan yang maskulin adalah biang keladi permasalahan lingkungan dan hak asasi manusia di dunia. Menelateni isu hukum yang diskriminatif dan kesetaraan gender sejak kuliah, Hayaa menulis tugas akhir mengenai Peraturan Daerah Religius yang diskriminatif di Depok dan berhasil meraih predikat cum laude dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. Hayaa memulai karir sebagai staf advokasi di Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) dengan berfokus pada isu studi kebijakan lingkungan, pembela HAM perempuan, bisnis yang menghormati hak asasi manusia dan lingkungan. Kemudian Hayaa melanjutkan karir sebagai Peneliti di Indonesia Center for Environmental Law (ICEL) berfokus pada isu kerusakan hutan dan penggunaan lahan yang meminggirkan masyarakat. Saat ini Hayaa banyak menghabiskan waktunya turun ke lapangan untuk memastikan kepatuhan perusahaan atas pembangunan yang ramah lingkungan menghormati hak masyarakat adat pada Proyek Strategis Nasional (PSN). Hayaa banyak menuliskan buah pikirnya pada media nasional dan internasional yang dapat diakses melalui: https://id.linkedin.com/in/sayyidatiihayaa-afra-g-raseukiy-74b539151

Annisa Rahmawati

Pembina

Annisa Rahmawati adalah seorang perempuan aktivis lingkungan. Mengawali karirnya pada tahun 2008 sebagai Local Governance Advisor pada program kemanusiaan di Aceh – di EU-GTZ International Service yang berfokus pada perawatan perdamaian dan peningkatan kapasitas pemerintah daerah. Pengalaman dalam bisnis yang lestari dan berkelanjutan didapat dari Fairtrade International sebagai assistant dan di Greenpeace Southeast Asia sebagai Senior Forest Campaigner yang berfokus pada kampanye market untuk komoditas industrial khususnya sawit yang bebas deforestasi sejak tahun 2013-2020. Selain itu Annisa juga pernah bekerja sebagai asisten proyek di UN-ESCAP Bangkok untuk perencanaan pembangunan kota yang lestari pada tahun 2012. Annisa memiliki latar belakang pendidikan di bidang Biologi dari Universitas Brawijaya Malang dan mendapatkan master dari International Management of Resources and Environment (IMRE) di TU Bergakademie Freiberg Germany dengan dukungan Yayasan Heinrich Boell Stiftung. Annisa sangat antusias dan passionate untuk menyebarkan pesan dan kesadaran kepada dunia tentang permasalahan lingkungan dan bagaimana mencari solusi untuk menjadikan bisnis lebih bisa melakukan tanggung jawabnya, serta bagaimana kita bisa bertindak untuk menghadapi krisis iklim yang saat ini sedang kita hadapi.