Download
Download is available until [expire_date]
  • Version
  • Download 4
  • File Size 6.99 MB
  • File Count 1
  • Create Date April 17, 2025
  • Last Updated April 17, 2025

Determining The Upper Limit (CAP) For Oil Palm Plantation in Indonesia

This study uses the Support Vector Machine (SVM) method to calculate the carrying capacity of each island in Indonesia for planting oil palm plantations. It was found that the upper threshold (cap) for oil palm in Indonesia is 18,148,602.96 ha or 18.15 million hectares. With a distribution of 10.70 million hectares on the island of Sumatra; 0.04 million hectares on the island of Java; 6.61 million hectares on the island of Kalimantan; 0.48 million hectares on the island of Sulawesi; 0.00 million hectares in Bali-Nusa Tenggara, 0.03 million hectares in the Maluku Islands; and 0.29 million hectares on the island of Papua. This study is needed to provide information to the government that the threshold for oil palm plantations has almost been met (currently oil palm plantations have reached 17.8 million hectares) and if forced expansion will create an environmental disaster because it exceeds the carrying capacity.

Annisa Rahmawati

Pembina

Annisa Rahmawati adalah seorang perempuan aktivis lingkungan. Mengawali karirnya pada tahun 2008 sebagai Local Governance Advisor pada program kemanusiaan di Aceh – di EU-GTZ International Service yang berfokus pada perawatan perdamaian dan peningkatan kapasitas pemerintah daerah. Pengalaman dalam bisnis yang lestari dan berkelanjutan didapat dari Fairtrade International sebagai assistant dan di Greenpeace Southeast Asia sebagai Senior Forest Campaigner yang berfokus pada kampanye market untuk komoditas industrial khususnya sawit yang bebas deforestasi sejak tahun 2013-2020. Selain itu Annisa juga pernah bekerja sebagai asisten proyek di UN-ESCAP Bangkok untuk perencanaan pembangunan kota yang lestari pada tahun 2012. Annisa memiliki latar belakang pendidikan di bidang Biologi dari Universitas Brawijaya Malang dan mendapatkan master dari International Management of Resources and Environment (IMRE) di TU Bergakademie Freiberg Germany dengan dukungan Yayasan Heinrich Boell Stiftung. Annisa sangat antusias dan passionate untuk menyebarkan pesan dan kesadaran kepada dunia tentang permasalahan lingkungan dan bagaimana mencari solusi untuk menjadikan bisnis lebih bisa melakukan tanggung jawabnya, serta bagaimana kita bisa bertindak untuk menghadapi krisis iklim yang saat ini sedang kita hadapi.